Apakata ulama tentang maksiat. Jika manusia seperti kita ini mungkin perbuatan maksiat kepada Allah itu masih suka di lakukan baik yang kadarnya besar maupun kadarnya kecil .Tetapi Allah Subhanahu wa ta'ala dapat mengampuni semua perbuatan Maksiat ini jika hambanya mau bertobat kepadanya.Yang berbahaya itu ketika Manusia sedang berbuat
๏ปฟMencari ilmu adalah kewajiban agama yang dibebankan kepada umat Islam sejak dari buaian hingga mau masuk liang lahat. Kewajiban tersebut harus dilakukan sendiri setiap orang yang sudah baligh tanpa kecuali, sedangkan bagi yang belum baligh, orang tua atau walinya yang harus bertanggung jawab. Mereka wajib mendidik sendiri atau dengan menyerahkan kepada guru untuk membantunya jika tidak mampu. Islam agama yang sangat sempurna dan hebat, setiap perbuatan harus berdasar ilmu jika ingin benar dan diterima Allah Swt. Jika semua umat Islam konsisten dan istiqomah menjalankan kewajiban mencari ilmu, kebodohan menjadi barang tabu tengah masyarakat. Betapa luasnya ilmu seseorang jika sejak kecil hingga mendekati ajal selalu belajar. Namun, apa yang terjadi saat ini sangat memperihatinkan, semangat belajar agama sangat rendah meski banyak tempat pengajian digratiskan. Mereka yang rajin belajarpun, kurang maksimal dalam penguasaan ilmu agamanya. Indikasinya, banyak muamalah yang dilakukan tanpa dasar ilmu agama, juga banyaknya kemaksiatan yang terjadi. Yang terjadi, ilmu agama hanya menghiasi rak-rak perpustakaan saja dan juga sulit diraih umat Islam, jadilah orang yang berilmu atau ulama itu langka. Agar kewajiban mencari ilmu ini maksimal, tidak terkesan asal belajar saja tanpa memperhatikan hasilnya, maka faktor ketakwaan harus diperhatikan. Allah Swt berfirman, ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽูŠูุนูŽู„ู‘ูู…ููƒูู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู Dan bertakwalah kepada Allah; dan Allah akan mengajarimu. 282. ูŠูŽุงุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูู†ู’ ุชูŽุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูŠูŽุฌู’ุนูŽู„ู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ููุฑู’ู‚ูŽุงู†ู‹ุง ูˆูŽูŠููƒูŽูู‘ูุฑู’ ุนูŽู†ู’ูƒูู…ู’ ุณูŽูŠู‘ูุฆูŽุงุชููƒูู…ู’ ูˆูŽูŠูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽูƒูู…ู’ ูˆูŽุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฐููˆ ุงู„ู’ููŽุถู’ู„ู ุงู„ู’ุนูŽุธููŠู…ู Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan,menghapuskan kesalahan-kesalahanmu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar. QS. Al-Anfal 29. Al Furqon adalah kemampuan atau ilmu untuk membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Ilmu adalah cahaya yang akan menerangi pemiliknya dalam menjalani kehidupan. Cahaya tersebut tidak mungkin Allah Swt berikan kepada mereka yang berani melanggar perintah-Nya atau bermaksiat. Dengan demikian, aktifitas belajar ilmu agama akan maksimal jika menjaga dirinya dari segala sesuatu yang berakibat dosa. Hanya orang minim dosa atau bertakwa yang layak Allah Swt beri ilmu bermanfaat. Faktor penghalang ilmu berupa kemaksiatan ini sangat diperhatikan para salafus salih atau ulama salih terdahulu. Banyak kisah yang menjadi buktinya. Perjalanan Imam Syafiโ€™i ra dalam mencari ilmu bisa menjadi pelajaran jika ingin mendapat ilmu yang bermanfaat. Beliau berkisah bahwa; ุดูŽูƒูŽูˆู’ุช ุฅู„ูŽู‰ ูˆูŽูƒููŠุนู ุณููˆุกูŽ ุญููู’ุธููŠ ููŽุฃูŽุฑู’ุดูŽุฏูŽู†ููŠ ุฅู„ูŽู‰ ุชูŽุฑู’ูƒู ุงู„ู’ู…ูŽุนูŽุงุตููŠ ูˆูŽุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ููŠ ุจูุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู†ููˆุฑูŒ ูˆูŽู†ููˆุฑู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽุง ูŠูู‡ู’ุฏูŽู‰ ู„ูุนูŽุงุตููŠ Aku pernah mengadukan kepada guruku,Wakiโ€™ tentang jeleknya hafalanku. Lalu beliau menunjukiku untuk meninggalkan maksiat. Beliau memberitahukanke padaku bahwa ilmu adalah cahaya dan cahaya Allah tidaklah mungkin diberikan pada ahli maksiat. Iโ€™anatuth Tholibin, 2/190. Padahal kecerdasan dan daya hafal beliau sangat luar bisa. Beliau harus menutup kedua telinganya ketika pergi ke masjid dari rumahnya, karena hampir semua yang beliau dengar terekam dengan baik dalam hafalannya. Diriwayatkan dari Imam Asy Syafiโ€™i ra, beliau berkata, Aku telah menghafalkan Al Qurโ€™an ketika berumur 7 tahun. Aku pun telah menghafal kitab Al Muwathoโ€™ ketika berumur 10 tahun. Ketika berusia 15 tahun, aku pun sudah berfatwa.โ€™ Thorh At Tatsrib, 1/95-96. Orang dengan kecerdasan dan daya hafal istimewa diatas rata-rata saja sangat terganggu dengan sedikit kemaksian yang menimpanya, lalu bagaimana dengan zaman sekarang? Zaman penuh kemaksiatan, tentu lebih berat lagi jika ingin mendapatkan ilmu. Tak heran jika Imam Malik ra pernah menasihati Iman Syafiโ€™i sebagai usaha ingin menjaganya. Ketika Imam Malik ra melihat kecerdasan ada pada diri Imam Syafiโ€™i muda yang luar biasa, maka beliau menasihatinya ุฅูู†ู‘ููŠ ุฃูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุฃูŽู„ู’ู‚ูŽู‰ ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูŽู„ู’ุจููƒูŽ ู†ููˆุฑู‹ุงุŒ ููŽู„ูŽุง ุชูุทู’ููุฆู’ู‡ู ุจูุธูู„ู’ู…ูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉู Sesungguhnya aku melihat tanda Allah taโ€™ala telah menganugerahkan cahaya ilmu di hatimu, maka janganlah engkau padamkan cahaya tersebut dengan kegelapan maksiat. Al-Jawaabul Kaafi, hal. 52. Ilmu adalah cahaya, sedangkan kemaksiatan adalah kegelapan. Cahaya dan kegelapan tidak mungkin bisa bersatu dalam satu waktu dan tempat, salah satu pasti akan mengalahkan lainnya. Jika cahaya lebih kuat,maka teranglah tempat itu, namun jika kegelapan lebih kuat, maka cahaya otomatis akan meredup bahkan hilang sama sekali. Persis seperti yang Ibnul Qoyyim ra katakan ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูŽ ู†ููˆุฑูŒ ูŠูŽู‚ู’ุฐูููู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูŽู„ู’ุจูุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุตููŠูŽุฉู ุชูุทู’ููุฆู ุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู†ู‘ููˆุฑูŽ. Sesungguhnya ilmu itu adalah cahaya yang Allah curahkan di hati seorang hamba, dan maksiat mematikan cahaya tersebut. Al Jawaabul Kaafi, hal. 52. Kemaksiatan atau dosa bisa menghalangi ilmu masuk dalam kalbu sesuai dengan kadarnya, semakin besar dosa yang dilakukan semakin banyak pula ilmu agama yang tergerus karenanya. Aneka kemaksiatan juga menentukan jenis ilmu yang bisa dihilangkan. Ibnu Taimiyah ra berkata dalam Majmu' Al-Fatawa, 14/160 bahwa; ู…ู† ุงู„ุฐู†ูˆุจ ู…ุง ูŠูƒูˆู† ุณุจุจุง ู„ุฎูุงุก ุงู„ุนู„ู… ุงู„ู†ุงูุน ุฃูˆ ุจุนุถู‡ ุจู„ ูŠูƒูˆู† ุณุจุจุง ู„ู†ุณูŠุงู† ู…ุง ุนูู„ู… Diantara dosa-dosa, ada yang dapat menjadi sebab yang menghalangi ilmu yang bermanfaat atau sebagiannya, bahkan dapat menjadi sebab terlupanya ilmu yang sudah diketahui. Proses atau urutan kemaksiatan bisa menutup dan menghilangkan ilmu adalah hati menjadi gelap karenanya. Setiap perbuatan maksiat akan menutup hatinya, jika terus berlangsung bisa sampai pada matinya hati. Allah Swt berfirman tentang perbuatan maksiat. ูƒูŽู„ู‘ูŽุง ุจูŽู„ู’ ุฑูŽุงู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจูู‡ูู…ู’ ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ููˆุง ูŠูŽูƒู’ุณูุจููˆู†ูŽ Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. QS. Al Muthoffifin 14. Hasan Al Bashri ra berkata, Yang dimaksudkan dalam ayat tersebut adalah dosa di atas tumpukan dosa sehingga bisa membuat hati itu gelap dan lama kelamaan pun mati. Tafsir Al Qurโ€™an Al Azhim, Ibnu Katsir, 14/ 268. Dipertegas lagi oleh Ibnul Qayyim ra dalam kitab Ad Daaโ€™ wad Dawaaโ€™,107 bahwa; Jika hati sudah semakin gelap, maka amat sulit untuk mengenal petunjuk kebenaran. Ilmu yang menjadi petunjuk akan sulit menembus hati yang gelap atau mati. Padahal ilmu sangat dibutuhkan orang beriman dalam menjalani hidupnya. Karena setiap kali bertambah ilmu seseorang maka bertambah pula kemampuannya mengenal dan membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Inilah makna Al Furqaan,yakni pemahaman yang Allah Swt bukakan untuk orang yang bertakwa, karena takwa adalah sebab kuatnya pemahaman, dan kekuatan yang dengannya akan menghasilkan tambahan ilmu. Semoga kita sanggup menjauhi kemaksiatan secara maksimal, sehingga ilmu kita kian hari kian bertambah dan bermanfaat serta barokah. Amin []
rP944A.
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/224
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/104
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/61
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/320
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/263
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/55
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/54
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/366
  • q9g7h9dkgy.pages.dev/214
  • hadits tentang maksiat kepada allah dapat menghalangi ilmu