SurahAn Nisa Ayat 59 adalah salah satu ayat dalam Al-Quran yang berisi tentang kewajiban manusia untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ayat ini juga menyatakan bahwa orang yang memiliki otoritas atau kepemimpinan di masyarakat harus memastikan bahwa hukum-hukum Allah dipatuhi dan dilaksanakan dengan benar oleh orang lain.QuranTerjemah Perkata Surat Al-Isra' Ayat 23 lengkap disertai dengan Tafsir Ringkas Kemenag, Tafsir Lengkap Kemenag, Tafsir al-Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Quraish Shihab 23 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia. (an-Nisa'/4: 36) Sebaliknya, anak yang durhaka kepada kedua orang tuanya dinyatakan sebagai orang
Yangdemikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya (Q.S. an-NisΔ'/4:59). Isi Kandungan Surat an-Nisa Ayat 59. Kandungan Surat an-Nisa Ayat 59 menjelaskan untuk patuh dan taat kepada Allah Swt. Rasulullah saw dan pemimpin-pemimpin kita. Ketaatan ini adalah mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar lagi.
SeandainyaAllah berkehendak, niscaya Dia akan menjadikan mereka memerangi kalian. Dan jika mereka menghendaki perdamaian, maka tidak ada jalan bagimu untuk memerangi mereka. Quran Terjemah Perkata Surat An-Nisa' Ayat 90 lengkap disertai dengan Tafsir Ringkas Kemenag, Tafsir Lengkap Kemenag, Tafsir al-Jalalain, Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir
IbnuHajar Al Asqalani menjelaskan, Surat An Nisa ayat 59 turun berkenaan hal ini, menjelaskan bahwa jika ada perbedaan maka harus dikembalikan kepada Allah (Al Quran) dan Rasul-Nya (hadits). Tafsir Surat An Nisa Ayat 59 Tafsir Surat An Nisa ayat 59 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar dan Tafsir Al Jikakamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunahnya) jika kamu beriman kepada Allah dan Hari Kemudian. Yang demikian itu lebih baik (bagimu) dan lebih bagus akibatnya (di dunia dan di akhirat). ( QS. An-Nisa': 59)
TafsirSurat An Nisa Ayat 59 (Tafsir Kemenag/Kementrian Agama) Maka di antara mereka yang diberi ilmu itu ada yang beriman kepadanya, yakni Nabi Muhammad dan risalahnya serta mengamalkan syariatnya, dan ada pula yang menolak ajarannya serta menghalangi orang lain beriman kepadanya.Cukuplah bagi mereka yang menolak dan menghalangi itu kelak pada hari Kemudian neraka Jahanam yang menyala-nyala
